Perdebatan seputar penggunaan perangkat pengatur ketinggian di MotoGP kembali mengemuka setelah beberapa insiden kontroversial terjadi. Penggunaan perangkat ini, yang biasanya digunakan untuk membantu akselerasi keluar dari tikungan atau pada fase start, telah menimbulkan pro dan kontra di kalangan para pembalap. Insiden di Le Mans dan Silverstone menjadi pemicu utama untuk menimbulkan pertanyaan apakah perangkat ini seharusnya dilarang meskipun regulasi tahun 2027 telah mengatur penghapusannya.
Para pembalap seperti Alex Marquez dan Johann Zarco mengemukakan pandangan mereka terkait perlunya melarang perangkat tersebut di trek tertentu. Di sisi lain, Marc Marquez melihat bahwa perangkat holeshot membuat motor MotoGP lebih mudah dikendalikan namun juga menimbulkan situasi berbahaya terutama saat pengereman di tikungan pertama. Aleix Espargaró bahkan berpendapat bahwa sistem ini sebaiknya dihapuskan karena dinilai berbahaya dan tidak diperlukan untuk pengembangan motor jalan raya.
Insiden di Silverstone memperumit situasi dengan beberapa pembalap mengalami masalah teknis terkait penggunaan perangkat holeshot. Fabio Quartararo bahkan harus pensiun akibat masalah yang terjadi. Meskipun ada manfaat dari penggunaan perangkat ini, sejumlah pembalap menyuarakan kebutuhan untuk menghapusnya demi keamanan dan keadilan kompetisi.
Kendati demikian, Johann Zarco mengapresiasi tantangan teknologi yang ditawarkan oleh perangkat holeshot, sehingga ia lebih memilih untuk mempertahankannya dengan perubahan tertentu. Sejumlah pembalap dan pihak terkait terus berdiskusi mengenai nasib perangkat pengatur ketinggian ini, sambil mempertimbangkan aspek keamanan, teknis, dan etika dalam balap motor. Diharapkan keputusan yang diambil selanjutnya akan memperkuat integritas dan fair play dalam kompetisi MotoGP.