Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) baru saja merilis Trade and Industry Brief Vol VIII No. 2. Dalam laporan ini, tim peneliti LPEM FEB UI mengungkapkan adanya gejala perlambatan ekonomi di Indonesia. Perlambatan ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti tergerusnya daya beli, menyusutnya kelas menengah, dan menurunnya produktivitas sektoral. Tren ini sudah terlihat sejak awal tahun 2025 dan didukung oleh data dari Badan Pusat Statistik yang menunjukkan bahwa sekitar 70,60% dari total penduduk usia kerja di Indonesia merupakan angkatan kerja.
Dari angkatan kerja tersebut, sekitar 95,24% merupakan pekerja aktif. Namun, sebagian besar dari mereka merupakan pekerja penuh waktu, sementara ada juga sejumlah pekerja yang sedang tidak bekerja. Salah satu penyebab utama dari situasi ini adalah permasalahan pada sektor industri manufaktur yang merupakan penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia. Sektor ini mengalami tantangan deindustrialisasi prematur yang berdampak pada kontribusi terhadap PDB, jumlah tenaga kerja, dan produktivitas yang stagnan.
Selain itu, sektor pertanian juga menghadapi beragam tantangan, mulai dari ketersediaan input, teknologi, logistik, hingga persaingan dengan komoditas impor. Mayoritas angkatan kerja Indonesia didominasi oleh lulusan pendidikan menengah ke bawah. Namun, kebijakan ekonomi dan industri nasional masih belum efektif dalam menyasar kelompok tersebut. Tim peneliti juga menyoroti lima sektor ekonomi yang paling efektif dalam menciptakan lapangan kerja untuk kelompok berpendidikan rendah-menengah. Sektor tersebut antara lain pertanian, kehutanan, perikanan, perdagangan, industri pengolahan, akomodasi, makanan-minuman, dan konstruksi.
Secara keseluruhan, laporan ini memberikan pandangan mendalam mengenai kondisi ketenagakerjaan dan industri di Indonesia. Dengan adanya data dan analisis yang disajikan, diharapkan dapat membantu pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengambil langkah-langkah strategis guna mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi oleh Indonesia.