Ketegangan perbatasan antara Kamboja dan Thailand kembali memanas setelah pembicaraan bilateral berujung buntu dan bentrokan bersenjata menewaskan seorang prajurit. Kamboja memilih untuk mengambil jalur hukum internasional dengan mengajukan gugatan ke Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag untuk menyelesaikan sengketa perbatasan. Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet mengungkapkan bahwa upaya ini sebagai langkah damai berdasarkan hukum internasional. Konflik terbaru terjadi pada 28 Mei lalu dan mengakibatkan kematian seorang tentara Kamboja dalam insiden di wilayah perbatasan yang disengketakan. Kamboja telah mengusulkan agar Thailand bersama-sama membawa kasus ini ke ICJ, namun Thailand belum memberikan tanggapan resmi dan lebih memilih penyelesaian melalui jalur bilateral. Meskipun kedua negara berjanji meredakan ketegangan, hasil konkret dari pembicaraan terakhir pada akhir pekan lalu belum tercapai. Kamboja juga mengumumkan tindakan protes terhadap Thailand dengan menghentikan pembelian listrik, bandwidth internet, dan produk Thailand lainnya. Sebelumnya, Kamboja pernah menang dalam sengketa kuil Preah Vihear pada 1962 dan meminta klarifikasi atas wilayah sekitarnya pada 2013.
Sengketa Memanas: Kamboja Gugat Thailand ke Mahkamah Internasional

Read Also
Recommendation for You

Kejaksaan Agung (Kejagung) telah mengungkapkan bahwa PT Orbit Terminal Merak (OTM), perusahaan yang dimiliki oleh…

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Lukman F Laisa memberikan peringatan terkait bahaya aktivitas…

Ketidakpastian global yang terjadi saat ini telah memberikan tantangan bagi perekonomian Indonesia dan dunia secara…

Pemerintah Indonesia memberikan respons terhadap kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump….

Indonesia dan Amerika Serikat telah meresmikan kerja sama dagang senilai USD 34 miliar. Sementara itu,…