CNBC Indonesia baru-baru ini menyelenggarakan Economic Update 2025 dengan fokus pada tema “Striving For 8% Growth Despite Global Uncertainty”. Acara ini bertujuan untuk mendiskusikan proyeksi dan tantangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian, seperti perang dagang dan ketegangan geopolitik.
Dr. Arthur Betz Laffer, seorang ekonom AS, menyoroti pentingnya faktor-faktor seperti suku bunga rendah, inflasi yang terkendali, stabilitas nilai tukar, dan keadilan pajak sebagai kunci dalam mendorong ekonomi Indonesia. Selain itu, ia juga menekankan perlunya dukungan terhadap sektor swasta sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi, yang harus didukung oleh regulasi yang memadai.
Dalam konsep Laffer Curve, Dr. Laffer menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tidak dapat dicapai hanya melalui redistribusi kekayaan dan penerapan pajak tinggi. Pajak yang tinggi dapat berdampak negatif, seperti mencegah pertumbuhan ekonomi yang sehat, menurunnya penerimaan pajak dari golongan kaya, serta menjerumuskan golongan miskin.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pembahasan antara Safrina Nasution dan Dr. Arthur B. Laffer dalam Economic Update 2025, Anda dapat melihat detailnya pada laman resmi CNBC Indonesia.