Berita  

Retas Bank Militer Iran oleh Hacker Israel: Transaksi Nasabah Terhenti

Konflik antara Iran dan Israel semakin meruncing dan meluas ke ranah siber serta digital. Sebuah kelompok peretas yang disebut Predatory Sparrow mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang ditujukan ke Bank Sepah, lembaga keuangan tua di Iran yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan Angkatan Darat. Predatory Sparrow sebelumnya juga diketahui menyerang pabrik baja dan stasiun bahan bakar Iran.

Bank Sepah disebut sebagai bank yang mendukung program militer dan menghindari sanksi internasional, sehingga menjadi target serangan peretasan ini. Akibat serangan tersebut, sejumlah cabang Bank Sepah ditutup dan beberapa nasabah melaporkan kesulitan mengakses rekening mereka. Selain itu, kartu yang terkait dengan militer Iran, seperti Kosar dan Ansar, juga dilaporkan tidak berfungsi.

AS sebelumnya menjatuhkan sanksi pada Bank Sepah pada tahun 2019 setelah mundur dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015. Pihak berwenang Iran belum memberikan komentar mengenai pemadaman tersebut, namun diharapkan masalah di Bank Sepah akan segera terselesaikan. Serangan siber ini terjadi di tengah eskalasi konflik antara Iran dan Israel, yang bermula dari serangan Israel terhadap Iran beberapa waktu lalu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan motif serangan Israel terhadap Iran adalah untuk menonaktifkan program nuklir yang diduga dikembangkan untuk senjata pemusnah massal. Namun, Iran membantah klaim tersebut dan menyatakan program nuklir mereka adalah untuk tujuan sipil. Teheran juga melakukan serangan balasan yang mengenai beberapa titik di Tel Aviv dan Haifa.

Source link