Jemaah haji Indonesia dalam kelompok terbang (kloter) 33 Debarkasi Surabaya telah kembali dengan selamat ke Tanah Air setelah mengalami kepanikan akibat ancaman bom. Pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SV 5688 yang dinaiki 376 penumpang itu telah sukses mendarat di Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya. Sebelumnya, penerbangan dari Jeddah menuju Surabaya tersebut mendapat ancaman bom yang memaksa pilot untuk mengalihkan rute ke Bandara Kualanamu, Medan, guna memastikan keselamatan seluruh penumpang dan kru.
Setelah mendarat darurat di Kualanamu, pesawat langsung ditangani oleh berbagai pihak, termasuk Tim Gegana Polri, TNI, Aviation Security, dan petugas bandara. Seluruh penumpang dan kru kemudian difasilitasi dengan akomodasi hotel, konsumsi, dan pendampingan pelayanan oleh tim bandara dan maskapai selama penanganan insiden. Pemeriksaan menyeluruh dilakukan untuk memastikan tidak adanya ancaman atau indikasi bahan berbahaya di dalam pesawat.
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terus melakukan pengawasan dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan keselamatan penerbangan. Protokol kontinjensi keamanan penerbangan tetap dijalankan dalam situasi seperti ini, dan setelah penilaian menyeluruh, ancaman bom tersebut diidentifikasi sebagai hoaks. Sebagai langkah antisipasi, Ditjen Hubud melakukan koordinasi dengan Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi untuk memperkuat kolaborasi dalam hal keamanan penerbangan selama musim haji.
Meskipun terjadi insiden ini, Komitmen Ditjen Hubud tetap fokus pada menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang dalam seluruh layanan penerbangan. Apresiasi disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan cepat dan profesional atas insiden ini, serta diperkuatnya kerjasama dalam hal keamanan penerbangan secara internasional.