Pulau Jawa akan terhubung jaringan tol dari ujung barat tepatnya di bibir Selat Sunda hingga ke Banyuwangi, Jawa Timur. Pemerintah akan mempercepat pembangunan 2 proyek tol di masing-masing ujung barat Jawa yaitu Tol Serang-Panimbang dan ujung timur Jawa yaitu Tol Probolinggo-Banyuwangi. Ini merupakan bagian dari proyek besar Tol Trans Jawa yang membentang dari Merak, Banten, hingga Banyuwangi. Saat ini, sekitar 20 ruas jalan tol telah beroperasi dengan total panjang mencapai 1.056,38 Km, menghubungkan Merak-Pasuruan. Rencananya, jaringan tol ini akan memiliki panjang hingga 1.232,78 Km dari ujung barat hingga timur Jawa.
Tol Trans Jawa memiliki sejarah panjang dimulai dari era Presiden Soeharto hingga saat ini berlanjut ke pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dibangun secara estafet dalam beberapa periode pemerintahan, tol ini telah diresmikan di berbagai ruas antara lain oleh Soeharto dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan total panjang jalan tol terbangun sekitar 75 Km. Kemudian, pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, tol-tol pelengkap Trans Jawa mulai diselesaikan, seperti Cikopo-Palimanan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, dan lainnya.
Pada tahun 2018, Tol Trans Jawa resmi beroperasi penuh dari Merak hingga Pasuruan, namun masih menyisakan 2 bagian terakhir yakni Tol Probolinggo-Banyuwangi dan Tol Serang-Panimbang. Tol Probolinggo-Banyuwangi, yang masuk ke jajaran Proyek Strategis Nasional, ditargetkan selesai pada 2026. Sedangkan Tol Serang-Panimbang berada di ujung barat Pulau Jawa dengan progres konstruksi yang berlangsung dan target penyelesaian tahap pertama pada 2026. Seksi 1 Jalan Tol Serang-Panimbang sudah beroperasi sejak Desember 2021.
Kedua proyek tol ini menjadi bagian penting dalam menghubungkan Pulau Jawa dari ujung barat hingga timur dengan jaringan tol yang lebih luas untuk mendukung konektivitas dan mobilitas masyarakat serta perekonomian di wilayah tersebut.