Berita  

Pengakuan Sopir Rantis Brimob Mengenai Insiden Tabrak Ojol Affan Kurniawan

Sebuah insiden tragis terjadi di Jakarta yang melibatkan sopir rantis Brimob Bripka R dan pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan. Dalam pemeriksaan propam terhadap tujuh anggota yang berada di dalam mobil saat kejadian terjadi, Bripka R membeberkan alasan di balik tindakannya menerobos jalan hingga menabrak dan melindas pengemudi ojol tersebut. Menurut pengakuan Bripka R, ia merasa terpaksa melindungi penumpang di dalam kendaraannya karena diserang dengan batu dan bom molotov oleh sekelompok orang di jalanan. Namun, pandangannya yang terhalang oleh kaca gelap membuatnya sulit melihat situasi di luar kendaraan.

Kendaraan yang dikemudikan oleh Bripka R, yaitu mobil rantis Rimueng, dilaporkan memiliki mesin 3.200 cc dan performa yang canggih. Dengan kemampuan mencapai kecepatan 100 km/jam di jalan perkotaan serta melewati medan ekstrem dengan kemiringan 60 derajat dan kecepatan hingga 60 km/jam, mengemudikan mobil rantis membutuhkan kehati-hatian dan keterampilan khusus. Praktisi keselamatan berkendara, Sony Susmana, menekankan pentingnya mengemudikan mobil rantis dengan penuh perhitungan dan tidak sembarangan, mengingat spesifikasi dan bobot kendaraan yang berat serta kemungkinan terjadinya situasi taktis yang memerlukan respons cepat dan tepat.

Terlepas dari alasan di balik insiden tersebut, peristiwa ini menyadarkan kita akan kehati-hatian serta keterampilan yang diperlukan dalam mengemudikan kendaraan bermesin besar seperti rantis. Keamanan dan keselamatan merupakan hal yang utama dalam berkendara, dan pengemudi serta penumpang di jalanan harus saling menghormati dan mematuhi aturan lalu lintas demi mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan.

Source link