Umar Wirahadikusumah, Wakil Presiden ke-4 Republik Indonesia, kembali menjadi sorotan publik setelah kabar duka meninggalnya sang istri, Karlinah Djaja Atmadja pada Senin (6/10) lalu. Di balik namanya sebagai wakil presiden RI, Umar dikenal sebagai sosok dengan etos kerja tinggi dan dedikasi besar bagi bangsa Indonesia.
Umar Wirahadikusumah lahir di Situraja, Sumedang, Jawa Barat, pada 10 Oktober 1924. Ia merupakan anak kelima dari pasangan Raden Rangga Wirahadikusumah, seorang Wedana Ciawi, dan Raden Ratnaningrum, putri dari Patih Demang Kartamenda di Bandung. Dengan latar belakang keluarga bangsawan, Umar kecil tumbuh dalam lingkungan yang disiplin.
Umar menempuh berbagai pendidikan dari Hollandsch-Inlandsche School (HIS), Europesche School (ELS), hingga MULO dan pendidikan militer di Jepang. Setelah bergabung dengan Pasukan Pembela Tanah Air (PETA) dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), karier militer Umar semakin berkembang.
Karier militer Umar dari PETA hingga menjadi Panglima Kostrad, Wakil Panglima Angkatan Darat, dan Kepala Staf TNI AD merupakan bukti dedikasinya dalam melayani bangsa. Setelah pensiun dari militer, Umar menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan kemudian Wakil Presiden RI.
Selama masa jabatannya sebagai Wapres, Umar dikenal sebagai pejabat yang tegas dan jujur. Ia juga menerima sejumlah penghargaan bergengsi dari dalam dan luar negeri atas kontribusinya terhadap Indonesia dan hubungan diplomatik antarnegara.
Umar Wirahadikusumah wafat pada 21 Maret 2003 setelah menjalani perawatan intensif akibat penyakit yang dideritanya. Jenazahnya dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Istri Umar, Karlinah Djaja Atmadja, juga telah meninggal dunia pada usia 95 tahun dan dimakamkan berdampingan dengan sang suami.










