Berita  

Hitungan Total Biaya untuk Membuat China Menjadi 130%

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengumumkan rencananya untuk menerapkan tarif tambahan sebesar 100% untuk barang-barang dari China, ditambah dari tarif sebesar 30% yang telah berlaku sebelumnya. Ancaman ini merupakan eskalasi yang signifikan setelah periode damai dalam perang dagang antara kedua negara. Rencananya ini akan mulai diberlakukan pada tanggal 1 November atau mungkin lebih cepat, sehingga total tarif yang akan dikenakan pada produk-produk China mencapai 130%.

Keputusan Trump ini melibatkan pula pengendalian ekspor terhadap Tiongkok terkait dengan Rare Earth Element (REE) yang penting untuk produksi berbagai barang elektronik. Langkah ini membuat pertemuan antara Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping yang seharusnya diadakan di Korea Selatan akhir bulan ini menjadi batal.

Kedua negara, Amerika Serikat dan China, merupakan dua ekonomi terbesar di dunia. Meskipun Meksiko sudah menggeser posisi China sebagai sumber utama barang asing yang dikirim ke AS, hubungan ekonomi AS dengan China tetap penting. Amerika Serikat sangat mengandalkan China untuk produk senilai miliaran dolar, sementara China juga menjadi pasar ekspor utama bagi Amerika, terutama untuk produk elektronik, pakaian, dan furniture.

Trump sebelumnya telah memberikan tekanan kepada para CEO untuk memindahkan produksi ke AS, namun belakangan ia melunakkan pendekatannya setelah mendapatkan komitmen dari para pemimpin bisnis untuk melakukan investasi besar di sektor manufaktur AS. Meskipun sebelumnya Trump memberlakukan tarif hingga 145% untuk produk China, ia kemudian memberikan pengecualian dengan tarif 20% untuk barang elektronik sebagai pengakuan terhadap dampak negatif yang dirasakan oleh ekonomi AS.

Pada bulan Mei, AS dan China sepakat untuk saling menurunkan tarif ekspor guna memperkuat hubungan dagang mereka. China menurunkan tarif ekspor Amerika dari 125% menjadi 10%, sementara AS juga menurunkan tarif mereka dari 145% menjadi 30%. Ekspektasi dari masyarakat global akan dampak dari kebijakan tarif yang semakin besar ini tetap menjadi perhatian utama dalam hubungan dagang antara dua negara besar ini.

Source link