portal berita online terbaik di indonesia

Profil KA Turangga-KRB Bandung Raya: Meningkatnya Kecepatan Perjalanan dengan Cepat

Kereta Api KA Turangga mengalami insiden tabrakan dengan Commuter Line Bandung Raya di Petak Jalan Haurpugur – Cicalengka km 181+700 pukul 06.30 pagi tadi, Jumat (5/1/23).

Sebagai gambaran KA Turangga merupakan kereta api eksekutif yang menghubungkan Bandung-Surabaya Gubeng dan sebaliknya. nomornya yakni KA 66 untuk rute Bandung – Surabaya Gubeng, sedangkan rute sebaliknya menggunakan nomor KA 65.

Jarak tempuh antara dua stasiun Bandung dan Surabaya ini sejauh 696 kilometer dan perlu menempuh waktu antara 8-10 jam. Kecepatan KA Turangga saat ini 120 km/jam, naik dari kecepatan sebelumnya di 105 km/jam, artinya ada perubahan kecepatan secara signifikan.

Kemudian, pada 1 Juni 2023, berlaku grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2023, dan membuat Turangga mulai bertukar rangkaian dengan Kereta Api Argo Wilis.

Sedangkan untuk tarifnya mulai dari Rp 480.000 hingga Rp 630.000 bervariasi tergantung pada jarak tempuhnya.

Sedangkan KRD Bandung Raya merupakan kereta api diesel yang saat ini menjadi transportasi publik rute Padalarang – Bandung – Cicalengka ke depan dikonversi menjadi KRL.

Ke depan, pemerintah akan mengkonversi menjadi Commuter Line, tahap pertama diberlakukan untuk Padalarang – Bandung. Dilanjutkan tahap kedua, Bandung – Cicalengka.

konversi KRD menjadi KRL ini juga masuk sebagai salah satu feeder Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang nantinya akan beroperasi di wilayah Bandung Raya.

Pada awal 2023, 61 kereta (KRD) Padalarang – Bandung – Cicalengka yang beroperasi bisa mengangkut hingga 45.000 penumpang per harinya.

Pada awal beroperasi, kereta ini menggunakan rangkaian kereta rel diesel MCW 302 yang diproduksi tahun 1982. MCW 302 itu terdiri dari 6-7 kereta. Kemudian, rangkaian kereta ini mulai digantikan oleh KRD MCW 301 yang telah dimodifikasi dan ditarik lokomotif.