Dampak serangan Houthi di Laut Merah semakin terasa. Para ahli pelayaran memperkirakan krisis ini akan berlangsung selama berbulan-bulan dan berpotensi menyebabkan krisis pasokan kontainer kargo.
“Sejauh ini, tampaknya serangan Houthi semakin meningkat,” kata analis pelayaran di Clarksons Securities, Bendik Folden Nyttingnes, dikutip oleh CNBC International.
Perusahaan pelayaran Honor Lane Shipping (HLS) memprediksi bahwa krisis di Laut Merah akan berlangsung selama enam bulan hingga satu tahun.
Perusahaan pelacakan kapal Kpler juga menyatakan bahwa kapal-kapal yang tidak melalui Laut Merah akan memutar ke Afrika Selatan di Tanjung Harapan, yang akan memperpanjang perjalanan sekitar 10 hari.
Selain itu, konflik ini juga berpotensi berdampak pada Terusan Suez di Mesir, yang merupakan jalur transit kargo dari Asia dan Eropa. Ini dapat membahayakan ekonomi Mesir karena sebagian besar PDB negara tersebut bergantung pada Terusan Suez.
Keterlambatan pengiriman juga sudah dirasakan bisnis di AS, seperti halnya pengecer seperti Home Depot, Costco, dan Walmart yang terpaksa menyewa kapal charter untuk mempercepat pengiriman.
Perusahaan seperti Tesla dan IKEA juga mengalami dampak dari pengalihan kontainer pengiriman secara massal dari Laut Merah. Tesla misalnya, akan menangguhkan sebagian besar produksi mobil di pabriknya di dekat Berlin mulai 29 Januari hingga 11 Februari karena kurangnya komponen.
Sementara IKEA memperingatkan penundaan beberapa produk karena pengalihan kontainer pengiriman dari Laut Merah yang disebut sebagai “masalah keamanan.”
Situasi konflik di Laut Merah dan perubahan rute transportasi antara Eropa dan Asia melalui Tanjung Harapan berdampak pada rantai pasokan global dan berpotensi menciptakan situasi krisis rantai pasokan Covid bagi banyak peritel.
Semua pihak terkait sepertinya akan terus memantau perkembangan situasi ini untuk mencari solusi pengalihan dan meminimalisir dampak dari krisis di Laut Merah.