Berita  

Bahlil Tegur Keras Inpex Soal Blok Masela: Biang Masalah Terungkap

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil lahadalia, mengeluarkan peringatan tegas kepada operator Blok Masela, yaitu Inpex, karena proyek tersebut belum menunjukkan kemajuan berarti sejak ditemukan puluhan tahun yang lalu. Meskipun Blok Masela telah mendapatkan Persetujuan Rencana Pengembangan (PoD) dari pemerintah selama 26 tahun, proyek ini belum juga difungsikan untuk produksi. Bahlil menegaskan bahwa pemerintah akan meninjau kembali kontrak Blok Masela yang diberikan kepada Inpex jika proyek ini tidak segera dimulai. Pemerintah telah mengirimkan surat peringatan kepada Inpex terkait keterlambatan proyek ini.
Dalam upayanya untuk membangun produksi migas, pemerintah berusaha agar para investor tidak mengabaikan kepentingan negara dengan menunda proyek seperti Blok Masela. Meskipun proyek ini memiliki potensi besar untuk memproduksi gas dan minyak yang signifikan, masih belum beroperasi meskipun sudah ditemukan lebih dari 20 tahun yang lalu. Inpex, sebagai pemegang mayoritas saham di Blok Masela, harus memastikan agar proyek ini segera dimulai untuk kebaikan investasi, masyarakat, dan negara.
Dengan cadangan gas terbesar di Indonesia, Lapangan Abadi di Blok Masela memiliki potensi yang besar untuk memproduksi gas, LNG, dan minyak. Konsep pengembangan green field ini akan menjadi tantangan dan peluang besar bagi semua pihak yang terlibat untuk merealisasikannya. Penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) juga direncanakan untuk menghasilkan LNG yang ramah lingkungan dan mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon. Blok Masela juga diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan lapangan kerja hingga 10.000 orang.