Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meresmikan 31 penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di Integrated Terminal Wayame, Kota Ambon, Provinsi Maluku. Program BBM Satu Harga ini didasari oleh keinginan pemerintah untuk memberikan akses energi yang sama bagi masyarakat, terutama mereka yang berada di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Dalam upaya mengatasi ketimpangan ekonomi di daerah 3T, Presiden Prabowo Subianto telah menjalankan program BBM Satu Harga. Bahlil menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud nyata dari keseriusan pemerintah dalam menjaga ketersediaan bahan bakar dengan harga yang terjangkau.
Bahlil juga menyakini bahwa keberadaan BBM Satu Harga dapat memberikan penyemangat bagi perekonomian masyarakat di daerah terpencil. Sejalan dengan itu, pemerintah memiliki target untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Dalam kurun waktu 2017 hingga 2019, pemerintah telah berhasil membangun 583 titik penyalur BBM Satu Harga.
Pada tahun 2024, peresmian BBM Satu Harga tahap ke-2 terbagi ke dalam beberapa kluster di berbagai wilayah di Indonesia. Dari Sumatera hingga Papua, pembangunan penyalur BBM Satu Harga terus dilakukan untuk memberikan manfaat yang menyeluruh bagi masyarakat. Dengan langkah-langkah konkret seperti ini, pemerintah berkomitmen untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.