Stroke adalah penyakit yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik akibat penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah. Hal ini dapat berdampak pada pasokan oksigen dan nutrisi ke otak, menyebabkan kerusakan atau kematian sel otak di area tertentu. Ada dua jenis stroke, yaitu iskemik yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah, dan hemoragik yang terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak. Kedua jenis stroke ini berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah kerusakan otak lebih lanjut.
Otak manusia terdiri dari tiga bagian utama, yakni otak besar (serebrum), otak kecil (serebelum), dan batang otak (brainstem). Setiap bagian memiliki fungsi yang berbeda dan dampak stroke tergantung pada bagian otak yang terpengaruh. Misalnya, stroke di otak besar dapat menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan di sisi tubuh yang berlawanan tergantung pada sisi otak yang terkena. Sementara stroke di otak kecil dapat menimbulkan gejala seperti gangguan keseimbangan, kesulitan berjalan, dan gangguan penglihatan.
Di sisi lain, stroke di batang otak memiliki efek yang lebih serius, termasuk gangguan fungsi vital tubuh seperti kesadaran, pernapasan, dan tekanan darah. Stroke di bagian ini bahkan dapat menyebabkan locked-in syndrome, di mana penderita hanya mampu menggerakkan mata tanpa kemampuan berbicara atau bergerak. Penting untuk mengenali gejala stroke dan segera mencari pertolongan medis untuk mencegah dampak yang lebih buruk. Akhir kata, upaya pencegahan dan penanganan dini dapat membantu mengurangi risiko stroke dan mengurangi dampaknya pada tubuh.












