Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, ungkapkan bahwa dua proyek minyak dan gas bumi (migas) yang diresmikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto menelan investasi besar. Lapangan Forel-Bronang dan Lapangan Terubuk, yang berlokasi di lepas pantai Laut Natuna, Kepulauan Riau, dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Natuna Ltd. Proyek ini menciptakan lapangan kerja hingga 2.300 orang selama masa konstruksi dengan investasi sekitar US$ 600 juta.
Bahlil juga menekankan bahwa proyek ini memiliki nilai strategis karena kapal FPSO menggunakan 100% tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Produksi dari kedua lapangan ini diyakini dapat mendorong target lifting migas dalam negeri pada tahun 2030. Lapangan Forel memiliki kapasitas produksi minyak hingga 10.000 bph dan Lapangan Terubuk sudah berhasil melakukan produksi pertamanya sejak April 2025 dengan potensi produksi gas yang signifikan. Total investasi Lapangan Forel tercatat mencapai US$ 282 juta sedangkan Lapangan Terubuk sebesar US$ 326 juta. Dengan adanya proyek migas ini di Natuna, diharapkan dapat meningkatkan sektor energi dan ekonomi Indonesia ke depannya.